Wednesday, September 3, 2008

Soekarno-Hatta Airport di Jakarta atau Banten ?

Semua orang pasti tahu mengenai Bandara Soekarno-Hatta (BSH). Bandara Internasional terbesar di Indonesia, merupakan bandara utama Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia. Tahukah anda bahwa BSH terletak di Propinsi Banten, tepatnya di Tangerang ?
Mungkin itu juga anda tahu.

Dimana batas antara Jakarta dan Tangerang ? sehingga bandara ini menjadi bandara kota Jakarta ?

Kalau anda melalui jalan tol untuk menuju bandara, maka setelah gardu tol terakhir sebelum masuk bandara, kira-kira 100 m setelah gardu tol ada tapal batas antara Jakarta dan Banten, tidak besar tapi cukup terlihat.

Kalau anda ke bandara lewat Kalideres dilanjutkan Rawa Bokor, maka batas ini tidak terlalu jelas terlihat. Kalideres masih masuk Jakarta Barat sedangkan Rawa Bokor masuk Tangerang. Di sebuah kampung di daerah dekat Rawa Bokor ada batas yang unik. Jalan kampung yang sudah diaspal adalah milik Jakarta, sedangkan yang belum merupakan wilayah Banten.

Mungkin tapal batas tidak terlalu diperhatikan oleh penumpang atau pengguna bandara. Yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya ke Banten ? Bagaimana kalau anda ingin ke Tangerang, BSD, atau bahkan Serang (ibukota propinsi Banten).

Mau naik Damri ?
Sayangnya tidak ada. Bandara Soekarno Hatta ada di banten tapi Damri ke Banten tidak ada. Tentu saja bukan karena orang Banten tidak ada yang naik pesawat atau semua orang Banten menggunakan mobil pribadi untuk ke Bandara.

Mau naik Taksi ?
Jarang ada yang mau kalau langsung ke Tangerang. Paling taksi akan ke tol dalam kota dan dilanjutkan ke tol Tangerang. Padahal sebenarnya ada jalan yang lebih singkat dan cepat yaitu lewat pintu belakang bandara (M1), sayangnya taksi tidak boleh lewat pintu ini.
Beberapa kali waktu di Kota Tangerang saya ketemu taksi yang bingung mau kembali ke bandara lewat mana. Sebenarnya dekat dan terlihat tapi tidak bisa lewat.

Saat ini sudah ada travel yang menyediakan angkutan khusus ke BSD, Bintaro, dan sekitarnya dari depan pintu kedatangan di tiap terminal bandara. Tentu saja tarifnya tidak semurah menggunakan Damri ke Jakarta. Tapi sampai saat ini rasanya inilah transportasi termudah ke Banten terutama BSD dan sekitarnya.

Bagaimana kalau ke Serang atau kota-kota lain di Banten ?
Untuk ke Serang anda sebaiknya ke terminal kalideres. Untuk ke terminal kalideres anda dapat menggunakan taksi atau naik angkutan umum beberapa kali (lihat Depok-Bandara 10 ribu). Sedangkan untuk ke Merak, selain lewat kalideres, anda juga dapat naik Damri ke Gambir dan dilanjutkan dengan Damri Gambir-Lampung yang lewat Merak. Meskipun lebih nyaman, sayangnya hanya ada pada sore hari.

Seharusnya Pemda Banten lebih peduli pada kondisi ini. Bandara di wilayahnya tetapi orang kesulitan kalau mau ke Banten.

Tuesday, August 19, 2008

Bayar di atas

Kalau anda sering naik kereta api antar kota misalnya Jakarta-Semarang, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Bandung dan rute lainnya dengan kelas bisnis atau ekonomi, mungkin akan akrab dengan istilah "bayar di atas".

Istilah ini berarti calon penumpang tidak membeli tiket di loket yang telah ditentukan tetapi membayar di dalam gerbong setelah rangkaian kereta api berjalan. Siapa yang menerima pembayaran tersebut ? Tentu saja kondektur yang bertugas. Apakah "bayar di atas" ini ilegal ?

Bisa ya, bisa tidak.

"Bayar di atas" bisa legal atau dibenarkan jika pembayaran tersebut sesuai dengan tarif yang ditentukan dan diberikan bukti pembayaran mirip tiket yang disebut karcis suplisi. Jika kurang dari tarif yang ditentukan dan tidak ada bukti pembayaran maka "bayar di atas" tersebut ilegal karena uang pembayaran tidak masuk ke PT KAI tetapi masuk ke kantong oknum karyawan PT KAI.

Pada kenyataannya jarang sekali bayar di atas ini menggunakan cara legal. Cara legal ini sebenarnya digunakan jika seorang calon penumpang tidak sempat membeli tiket dan kereta sudah akan berangkat sehingga akhirnya ia membayar di atas.

Hampir seluruh praktek membayar di atas adalah ilegal dan dengan tujuan mendapatkan harga lebih murah bagi penumpang dan masuknya uang pembayaran ke kantong oknum karyawan PT KAI. Memang tidak semua uang tersebut masuk ke kantong kondektur, tetapi juga masuk ke bagian lain, tetapi tetap tidak ada yang masuk ke pendapatan PT KAI.

Harga yang jauh dibawah tarif resmi menjadikan bayar di atas merupakan pilihan utama sebagian penumpang terutama bagi penumpang berdiri. Sebagai contoh, kereta api bisnis jurusan Jawa Tengah dengan tarif resmi Rp 100.000,- hanya cukup membayar di atas Rp 10.000,- s.d Rp 15.000,-. Untuk satu gerbong, penumpang yang membayar di atas ini bisa mencapai lebih dari 20 orang. Dengan rangkaian mencapai delapan gerbong bisa dihitung berapa potensi pendapatan PT KAI yang hilang.

Sistem bayar di atas ini sudah menjadi rahasia umum diantara para penumpang kereta api. Selain karena harganya relatif sangat murah, ketidaktersediaan kursi yang cukup juga menjadi alasan bagi sebagian penumpang. Penumpang berdiri dikenakan tarif yang sama dengan penumpang yang mendapat tempat duduk. Ironisnya, ternyata membayar di atas juga terjadi pada kereta eksekutif terutama pada saat sepi penumpang.

Beberapa tahun yang lalu salah satu TV swasta pernah meliput fenomena membayar di atas ini dan cukup membuat malu PT KAI dan menggiatkan inspeksi mendadak atau menurunkan petugas khusus (sering disebut PS). Apakah hal ini membuat jera ? Ternyata tidak.

Setelah ada tayangan tersebut, muncul metode baru yaitu arisan. Kondektur tidak terang-terangan meminta atau menerima uang pembayaran tetapi hanya menghitung berapa yang tidak menunjukkan karcis resmi. Sebelumnya salah seorang penumpang telah meminta uang pembayaran (dengan istilah arisan) kepada penumpang yang akan membayar di atas. Setelah semua gerbong diperiksa oleh kondektur, tinggal jumlahnya dikalikan dengan tarif "bayar di atas" yang berlaku dan seluruh pembayaran diserahkan ke kondektur di tempat tertentu.

Bagaimanapun praktek bayar di atas ini akan tetap muncul karena pendapatan awak kereta api yang kurang, ketersediaan kursi yang tidak memadai terutama pada masa peak season, dan kurangnya pengawasan dari PT KAI, dan kesadaran penumpang sendiri untuk membayar sesuai tarif. Jika hal seperti ini tidak bisa diatasi, sulit mengharapkan keselamatan terjamin dan PT KAI tidak lagi merugi.

Tuesday, July 8, 2008

Depok-Bandara 10 ribu

Bandara Soekarno Hatta yang letaknya di wilayah Banten dan melalui jalan tol memang cukup mahal dicapai dari beberapa daerah di Jakarta, apalagi dari Depok, Bogor, atau Bekasi. Transportasi dengan taksi akan menghabiskan ongkos sekitar 100 ribu dari daerah cawang atau pancoran.
Jika ke bandara hanya sekali-kali sih mungkin tidak masalah. Bagaimana jika sering ke bandara atau mungkin duit sangat mepet. Ada beberapa alternatif murah untuk ke Bandara. Saat ini yang paling dikenal adalah Bus Damri. Tapi tidak semua daerah ada bus Damri bandara. Dari Depok, kita harus ke Pasar Minggu atau Kampung Rambutan untuk naik bus Damri. Saat ini tarif Damri dari Pasar Minggu 20 ribu, ditambah angkot 5 ribu, total 25 ribu.
Tapi memang bus Damri adalah transportasi yang paling mudah, murah, dan cukup pasti (kecuali ada kemacetan). Adakah transportasi yang lebih murah ?
Jika anda mau agak bersusah payah maka bisa ke Bandara dari Depok cukup dengan 10 ribu. Dari Depok kita naik KRL (ekonomi tentunya) dengan tiket 1500, turun di Stasiun Juanda, diteruskan Busway dengan tarif 2000 (sebelum jam 7 pagi), turun di terminal Kalideres atau sebelumnya, diteruskan naik Kopaja no 95 jurusan Rawa Bokor dengan tarif 2500, turun di perempatan Rawa Bokor dan dilanjutkan Airport transportation ke Bandara, tarifnya 4000.
Alternatif lain dari Depok langsung naik bis patas ke kalideres, bisa turun kalideres atau turun grogol, diteruskan dengan kopaja 95 dan airport transportation. Tapi kayaknya lebih dari 10 ribu.
Tentu saja cara di atas dengan catatan tidak terburu-buru atau memiliki banyak waktu. Sebagai panduan, KRL Depok-Juanda sekitar 40 menit, Busway sekitar 30-40 menit, Kopaja sekitar 30 menit, Airport transportation sekitar 15 menit. Dengan Damri, sekitar 1-1,5 jam, ditambah angkot dari Depok sekitar 40 menit atau KRL Depok-Pasar Minggu sekitar 20 menit.
Untuk dari daerah lain di Jakarta, asal ada angkutan ke Kalideres, seterusnya sama.

Sebenarnya ada cara yang lebih mudah, cepat, dan murah (sekitar 7500) dari Depok ke Bandara. Cara ini digunakan oleh para karyawan maskapai atau yang bekerja di Bandara, jadi hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja dan kapasitasnya terbatas.

Monday, June 30, 2008

Wisata Kota Semarang

Semarang adalah kota kelahiran saya, TK-SD-SMP juga saya tempuh di kota ini. Meskipun kuliah dan bekerja tidak di Semarang, tetapi domisili saya masih tetap di Semarang. Setelah beberapa bulan sejak membuat blog, saya baru sadar bahwa Semarang belum saya bahas sama sekali dalam blog. Maklum ke Semarang berarti pulang dan tidak terasa berwisata meskipun sebenarnya banyak hal bisa dilakukan di Semarang untuk wisata kota.

Bagaimana cara ke Semarang

Banyak cara dan jalan ke Semarang. Dengan pesawat udara terdapat Garuda, Mandala, Sriwijaya, Batavia, Lion, dan Linus yang terbang tiap hari ke Semarang dari Jakarta. Dari Surabaya ada Sriwijaya yang terbang sekali tiap hari. Dari Pontianak ada Batavia meskipun tidak tiap hari. Garuda juga punya rute Singapur-Semarang langsung meskipun tidak tiap hari. Dari kota lainnya harus transit di Jakarta atau Surabaya.

Dengan kereta api, banyak kereta ke Semarang dari Jakarta baik ekonomi (Tawang Jaya, Matarmaja, Brantas, Kertajaya), bisnis (Senja Utama Semarang, Fajar Utama Semarang, Bangunkarta, Gumarang) maupun eksekutif (Argo Sindoro, Argo Muria, Kamandanu, Argo Bromo, Gumarang, Sembrani). Dari Bandung terdapat Harina, kelas eksekutif. Dari Surabaya terdapat Rajawali, Argo Bromo, Sembrani, dan Gumarang untuk kelas eksekutif, Kertajaya untuk kelas ekonomi, dan Gumarang untuk kelas bisnis. Dari Solo dapat menggunakan Pandan Wangi (bisnis dan ekonomi), Bangunkarta (bisnis), Brantas dan Matarmaja (ekonomi).

Bus antar kota dan antar propinsi banyak yang menuju Semarang atau melewati Semarang dari berbagai kota di Pulau Jawa. Beberapa travel juga memiliki tujuan ke Semarang. Beberapa kapal laut juga berlabuh di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang terutama dari Pulau Kalimantan.

Akomodasi

Hotel di Semarang cukup banyak, tersebar baik di pusat kota, Semarang atas, dan Semarang bawah. Jika ingin berwisata kota sebaiknya mencari hotel di dekat kawasan Simpang Lima. Tarif hotel bervariasi dari bintang lima sampai melati ada di Semarang. Dibandingkan Jakarta atau Bandung, tarif hotel di Semarang relatif lebih murah. Di dekat stasiun kereta api banyak terdapat hotel kecil, murah, dan sederhana, tetapi sebaiknya waspada karena daerah ini sering terjadi rob (banjir karena pasang air laut).

Transportasi

Transportasi umum di Semarang terdiri dari taksi, angkot (sering disebut daihatsu), bus kota, bus kecil (setipe kopaja di Jakarta), becak, dan ojek. Taksi di Semarang menggunakan argometer. Jika tidak menggunakan argo sebaiknya dibatalkan. Jumlah taksi cukup banyak dan karena Semarang bukan kota yang luas, tarif taksi relatif murah. Bus kota Damri hanya melayani beberapa rute jalan utama. Bus kecil memiliki rute yang lebih banyak dan lebih jauh, bahkan sampai Salatiga, Ungaran, Ambarawa, dan Kendal. Meskipun jumlah daihatsu (angkot) cukup banyak, rutenya sedikit dan banyak jalan yang tidak terlewati serta jalannya agak lambat. Jika waktu anda untuk wisata kota hanya sedikit sebaiknya tidak menggunakan daihatsu. Beberapa daerah di Semarang termasuk simpang lima tersedia becak untuk jarak dekat. Becak di Semarang sangat nyaman karena lebar dan jalannya stabil. Ojek hanya terdapat di beberapa daerah terutam komplek perumahan, bandara, dan stasiun.

Makanan

Seperti yang pernah disampaikan Pak Bondan di TransTV, kuliner di Semarang kompleks, karena berbagai budaya dan jenis kuliner ada di Semarang. Anda bisa menemukan kuliner asli Jawa Tengah, kuliner peranakan, dan campurannya. Tetapi untuk wisata kota, ada beberapa makanan yang wajib anda cicipi.

Lumpia adalah makanan paling terkenal dari Semarang. Makanan ini bahan utamnya adalah rebung (tunas bambu) yang dicampur dengan telur, ebi, kepiting, dan berbagai bumbu sehingga rasanya memang enak. Lumpia terenak (dan termahal) ada di gang Lombok, agak sulit mencapainya dan buka hanya jam 9 pagi sampai 5 sore (kalau masih kebagian). Selain itu ada juga di Mataram (Jl MT Haryono) dan Jl Pemuda. Di Jl Pandanaran yang merupakan pusat oleh-oleh juga ada meskipun rasanya masih kalah dari lumpia di gang Lombok.

Soto ayam semarang adalah makanan yang juga terkenal dan segar dari Semarang. Selain soto dengan mangkuk kecil, yang khas lainnya adalah tambahan lauk berupa sate kerang, sate telur puyuh, tempe goreng, perkedel, hati ayam, telur pindang, dan lain-lain. Ada banyak tempat yang menjual soto semarang. Menurut saya yang enak untuk sarapan adalah soto stadion (di depan stadion Diponegoro) dan soto Bokoran. Tapi di Bokoran anda harus siap-siap rebutan dan antri di dapur jika datang pada minggu pagi. Ada beberapa soto ayam semarang yang buka malam hari, salah satunya soto ayam P Moel di perempatan Thamrin dan Pekunden.

Nasi ayam adalah kuliner kaki lima andalan dari Semarang. Nasi ayam mirip nasi liwet Solo, terdiri dari Nasi, tahu, telur pindang, suwiran ayam, kuah opor ayam (encer dan kental), dan sambel goreng (berisi labu dan rambak). Semuanya dihidangkan dengan alas daun pisang. Ada banyak penjual nasi ayam di Semarang, paling banyak di Mataram. Nasi Ayam adalah menu malam dan buka mulai sekitar jam 5 sore. Yang paling enak menurut saya adalah nasi ayam Yu Nah di Mataram. Rasanya enak, mengenyangkan, harganya murah (15000-an berdua termasuk sate, krupuk dan minum), satenya lengkap (usus, telur puyuh, hati ayam, ampela, jantung, dan lain-lain), meskipun harus antri terutama minggu malam (kadang jam 8 malam sudah habis).

Tahu Pong adalah makanan khas Semarang yang terdiri dari telur, tahu, gimbal yang diberi kuah kecap dan bumbu-bumbu. Salah satu yang enak ada di Jl Karangsaru di daerah Mataram dan di Jl Gajah Mada.

Selain keempat makanan di atas, masih ada sop buntut plus ayam goreng (P Paimin dan P Supar), nasi pecel, nasi gandul, tahu campur (tahu gimbal), mie Jowo, bistik kambing, nasi goreng babat, cap cay khas Semarang dan berbagai chinesse food lainnya, sea food, dan sebagainya. Bagi anda yang beragama Islam agar berhati-hati terutama bila membeli makanan di daerah pecinan karena beberapa diantaranya mengandung babi. Jika ragu sebaiknya anda bertanya ke penjualnya. Tidak usah sungkan karena mereka sudah biasa ditanya hal tersebut.

Tempat

Dengan waktu pendek dalam berwisata kota, anda harus mengunjungi tempat-tempat berikut ini agar bisa disebut sudah pernah ke Semarang.

Simpang Lima

Simpang Lima dianggap sebagai alun-alunnya Semarang. Disebut Simpang Lima karena bundaran besar berupa lapangan rumput ini merupakan pertemuan lima jalan besar yaitu Jl A Yani, Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jl Ahmad Dahlan, dan Jl Pahlawan. Bagi warga Semarang, Simpang Lima merupakah pusat kegiatan dan hiburan. Selain dikelilingi Mal Citraland, Matahari, dan Ramayana, Masjid Baiturahman juga ada di Simpang Lima. Pada sabtu malam dan minggu pagi, Simpang Lima menjadi pasar dadakan untuk kaki lima, wisata dokar (kereta kuda) dan berbagai acara hiburan. Anda harus ke tempat ini dan mengelilinginya paling tidak sekali.

Jika anda ingin makan di Simpang Lima sebaiknya bertanya harganya terlebih dahulu daripada menyesal karena terlalu mahal dan tidak semua makanan di daerah ini enak.

Lawang Sewu

Lawang Sewu artinya adalah pintu seribu saking banyaknya pintu. Jendela-jendela gedung ini dibuat panjang seperti pintu sehingga cukup membingungkan bagi yang belum pernah ke tempat ini. Sayangnya belum pernah ada yang berhasil menghitung berapa jumlah pintu sebenarnya. Lawang Sewu mulai terkenal setelah sering masuk TV, tetapi sudah dikenal seluruh warga Semarang sejak dulu. Di depannya terdapat Tugu Muda untuk menghormati pahlawan dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Saat ini pengunjung dapat masuk ke lawang sewu untuk menguhi nyali atau sekedar melihat-lihat. Tapi jika waktu anda pendek anda cukup berfoto di depannya, atau melewatinya. Di dekat lawang sewu ada Mall baru yaitu DP Mall.

Pecinan

Kawasan Pecinan semarang masih terjaga dengan baik dan merupakan pusat perekonomian di Semarang. Di pagi dan siang hari anda dapat datang ke pasar Gang Baru untuk melihat suasana pecinan yang lebih terasa. Buah-buahan dan hasil laut terbaik di Semarang ada di pasar ini. Di malam hari kawasan Pecinan terkenal dengan kuliner kaki lima yang selain murah juga enak-enak. Sayangnya transportasi umum di kawasan ini agak sulit. Jika anda ingin jalan-jalan sebaiknya menggunakan becak karena akan lebih praktis.

Kota lama

Daerah kota lama terkenal karena banyaknya bangunan tua dan kuno peninggalan Belanda. Daerah kota lama dekat dengan stasiun Tawang. Bangunan paling terkenal disini adalah Gereja Blenduk. Jika anda akan ke kota lama sebaiknya tidak pada malam hari karena agak gelap dan agak rawan.

Semarang atas

Pada malam hari, jika anda berada di daerah Gombel atau daerah Semarang atas lainnya, anda dapat melihat indahnya lampu-lampu di Semarang bawah di malam hari. Pada siang hari anda dapat melihat Semarang bawah sampai ke laut Jawa. Di Gombel banyak restoran dan kafe yang menawarkan pemandangan malam hari ini.

Oleh-oleh

Tempat membeli oleh-oleh di Semarang adalah di Jl Pandanaran. Di jalan ini berjajar toko oleh-oleh dan pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima pada umumnya menjual wingko dan lumpia dengan kualitas dan harga dibawah di toko. Anda tidak perlu ragu untuk menawar semurah-murahnya. Di kawasan ini anda dapat membeli bandeng presto (dan turunannya), wingko babat, lumpia, dan berbagai jenis makanan lainnya. Satu lagi oleh-oleh khas Semarang yang sekarang banyak dibeli adalah kue moaci. Meskipun namanya mirip kue moci di cipanas, tapi bentuk dan rasanya berbeda. Lebih banyak orang yang menyukai kue moaci Semarang karena tidak ada tepung di luarnya sehingga tidak mengotori tangan. Jika anda membeli lumpia untuk oleh-oleh sebaiknya dekat dengan waktu berangkat karena hanya bertahan satu malam. Jadi jika akan pulang ke Jakarta dan naik kereta malam, sebaiknya membeli lumpia sore hari dan sesampainya di Jakarta langsung digoreng lagi. Untuk bandeng dan wingko babat lebih tahan lama.

Selamat berwisata kota di Semarang, cukup dua hari maka anda sudah merasakan Semarang lewat Soto ayam, Lumpia, Nasi Ayam, Tahu Pong, mengelilingi Simpang Lima, menyusuri Pecinan, berfoto di Lawang Sewu dan Kota Lama serta membeli oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di Jl Pandanaran.