Tuesday, April 15, 2008

Wisata kota

Wisata pada umumnya adalah pergi ke tempat-tempat yang telah ditetapkan sebagai daerah pariwisata. Sebagian besar tempat pariwisata adalah wisata alam. Apa yang akan kita lihat tentu saja adalah keindahan alam. Namun seringkali kita kecewa dengan keadaan yang tidak sesuai dengan promosi atau gambar yang pernah kita lihat. Beberapa tempat wisata malah kadang dirusak oleh pengunjung yang iseng atau bahkan oleh penduduk sekitar yang berjualan dan mengotori tempat tersebut. Belum lagi keadaan yang tidak mengenakkan di beberapa tempat wisata seperti harga makanan yang terlalu mahal, biaya masuk yang mahal dan tidak jelas penggunaannya, pemaksaan oleh pemandu atau penjual, dan bahkan penipuan atau kejahatan lainnya di tempat wisata. Bahkan agen perjalanan dan teman dalam perjalanan pun bisa membuat wisata yang kita lakukan tidak berkesan tetapi malah mengesalkan.

Wisata kota adalah alternatif pariwisata dengan cara mengunjungi suatu kota, merasakan menginap di kota tersebut, menikmati kuliner yang khas di kota tersebut, menggunakan sarana transportasi yang ada untuk berkeliling kota dan terakhir membeli oleh-oleh sebagai kenangan akan kota tersebut. Wisata kota dilakukan atas kemauan kita sendiri, tidak terbatas agen perjalanan, tidak tergantung pemandu, dan dilakukan sendiri atau bersama orang yang sesuai dengan kita. Kita merencanakan sendiri wisata ini dan mendapatkan hasilnya sendiri. Wisata ini bisa kita lakukan dengan sengaja mengunjungi suatu kota atau bersamaan dengan tugas atau dinas luar di suatu kota sehingga biayanya lebih ringan. Keuntungan wisata kota dibandingkan wisata lain adalah waktu yang fleksibel, biaya bisa ditekan karena menggunakan transportasi umum, kemungkinan terlantar atau tersesat kecil karena kita berada di kota dimana ada fasilitas umum dan masyarakat yang bisa kita minta informasi.

Wisata kota tidak hanya mengunjungi tempat-tempat tertentu tetapi juga menikmati perjalanan untuk menuju tempat-tempat tersebut, merasakan bagaimana denyut kehidupan masyarakat, mengenal dan memahami budaya, kebiasaan dan aturan-aturan yang umum berlaku di kota tersebut.

Tiap kota memiliki sistem dan sarana transportasi yang berbeda-beda. Tidak semua kota memiliki angkutan kota, taksi, becak atau bis. Beberapa kota memiliki angkutan air atau angkutan sungai, sedangkan kota yang lain mungkin ojek menjadi alat tranportasi yang paling umum dan praktis.

Masyarakat setiap kota memiliki komposisi bervariasi. Sebagian kota didominasi etnik tertentu, sebagian kota yang lain penduduk asli mendominasi, sebagian kota yang lain didominasi oleh pendatang, atau beberapa kota tidak jelas siapa yang mendominasi karena benar-benar dihuni oleh campuran etnik baik penduduk asli maupun pendatang.

Salah satu yang harus dilakukan dalam wisata kota adalah wisata kuliner. Setiap kota memiliki ciri wisata kulinernya masing-masing, baik dari bahan makanan, cara pengolahan, rasa, cara penyajian, sampai cara menyantap makanan tersebut. Tidak selalu saat wisata kota pantai hanya terdapat sea food, dan kota yang jauh dari pantai pun bisa memiliki kuliner khas dari hasil laut.

Perekonomian juga menarik untuk diamati dan dirasakan. Ada kota yang sendi ekonominya didominasi oleh pasar tradisional, sebagian kota didominasi ruko-ruko, dan ada beberapa kota besar yang sudah beralih ke pasar modern dengan banyaknya mall dan pusat perbelanjaan modern.

Hasil bumi dan industri suatu kota juga menarik untuk dipelajari. Sebuah kota mungkin terkenal akan suatu komiditi tetapi ternyata berasal dari daerah-daerah di sekitarnya dan bukan hasil asli kota itu sendiri. Sebagian hasil industri merupakan ciri sebuah kota dan menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa.

Oleh-oleh baik makanan maupun souvenir adalah bukti dan kenangan bahwa kita telah mengunjungi suatu kota. Beberapa kota telah menyediakan kawasan khusus sebagai pusat oleh-oleh, sedangkan kota yang lain mengharuskan pengunjung berburu atau mencari toko oleh-oleh yang jumlahnya terbatas.

Bagaimanapun, Indonesia yang terdiri dari wilayah yang sangat luas mengundang kita untuk mengunjungi berbagai kota dengan kekhasannya masing-masing. Tak kenal maka tak sayang. Tanpa mengunjungi langsung berbagai kota di Indonesia, kita tak akan mengenal kehidupan berbagai daerah di Indonesia. Bayangkan jika setiap bulan kita mengunjungi satu ibukota propinsi, maka diperlukan hampir tiga tahun untuk mengunjungi semuanya. Betapa tidak mengenalnya kita akan Indonesia jika kita hanya tahu kota-kota besar di Pulau Jawa atau Sumatera.

Wisata kota tentu saja mensyaratkan beberapa hal bagi peminatnya. Keberanian menjadi syarat utama karena kita akan mengunjungi daerah yang belum pernah kita kunjungi. Hal ini bisa kita lakukan dengan mengunjungi daerah yang sudah ramai, sistem tranportasinya sudah mapan, dan banyak informasi yang dapat diperoleh. Selanjutnya kita dapat mencoba kota yang lebih sepi atau lebih sedikit informasinya. Anda akan terkejut dengan kondisi beberapa kota ini. Tidak semua kota yang dikenal sepi benar-benar sepi, bahkan kadang masyarakatnya lebih mandiri dan berswasembada sehingga tidak tergantung pihak luar.

Informasi yang cukup menjadi modal yang penting sebelum mengunjungi suatu kota. Internet adalah perpustakaan paling lengkap untuk informasi suatu kota baik dari kota itu sendiri maupun dari para pengunjungnya. Tulisan ini juga bermaksud memberikan informasi tambahan untuk beberapa kota yang sudah saya kunjungi dan tukar informasi dengan siapapun mengenai informasi wisata kota-kota di Indonesia.

Perencanaan yang matang juga diperlukan. Perencanaan biaya, akomodasi, perjalanan, dan kondisi darurat juga wajib dipikirkan. Wisata menurut keinginan kita bukan berarti wisata tanpa rencana. Terakhir persiapan mental dan fisik juga harus disiapkan. Tidak semua kota memiliki transportasi yang memadai sehingga beberapa tempat menuntuk kita berjalan kaki di beberapa tempat, atau perjalanan yang berjam-jam dengan bus umum. Kebiasaan dan perilaku penduduk suatu kota juga mengharuskan kita terbuka dan sabar menghadapi segala kemungkinan. Meskipun hampir seluruh penduduk bisa berbahasa Indonesia, tapi logat dan struktur kalimatnya yang kadang berbeda agak menyulitkan kita. Jangan malu dan segan untuk bertanya dan bertanya kembali agar kita tidak tersesat dan menyesal.

Selamat berwisata kota.